Jika Sudah Vaksin Tak Perlu Pap Smear, Mitos atau Fakta?
Jawabannya adalah MITOS! Hingga saat ini belum ada vaksin yang dapat mencegah semua jenis HPV penyebab kanker serviks. Setiap wanita pada rentang usia 21 - 29 yang telah divaksin HPV tetap harus menjalani tes Pap Smear setiap tiga tahun sekali.
Tes HPV adalah prosedur medis yang bertujuan mendeteksi keberadaan Human Papillomavirus (HPV) pada sel-sel di leher rahim atau area genital lainnya. Proses tes HPV melibatkan pengambilan sampel sel dari area yang dicurigai terinfeksi HPV. Sampel ini kemudian dianalisis di laboratorium untuk memastikan ada tidaknya virus HPV.
Selain itu, Pap Smear adalah tes medis yang bertujuan untuk mendeteksi sel-sel pra-kanker di leher rahim. Tes ini bertujuan mengidentifikasi perubahan sel yang mungkin menunjukkan adanya infeksi HPV atau kanker serviks pada tahap awal.
Prosedur Pap Smear dilakukan dengan mengambil sampel sel dari leher rahim menggunakan alat khusus yang digosokkan di area tersebut. Sampel kemudian dianalisis di laboratorium. Pentingnya Pap Smear terletak pada kemampuannya untuk mendeteksi kanker serviks yang berkembang secara perlahan dan sering tidak menunjukkan gejala pada tahap awal.
Melakukan tes HPV dan Pap Smear secara rutin sangatlah penting untuk pencegahan dan deteksi dini kanker serviks, memastikan langkah-langkah medis yang tepat dapat diambil sebelum penyakit berkembang lebih lanjut.
Wanita usia 30 hingga 64 tahun juga harus melakukan Pap Smear dan Tes HPV setiap lima tahun sekali. Tes HPV akan memeriksa kesehatan leher rahim Anda dan kemungkinan adanya virus yang dapat menyebabkan sel menjadi abnormal yang kemudian bisa berujung pada kanker serviks. Skrining bisa dilakukan lebih sering lagi sesuai dengan rekomendasi dokter. Wanita usia 65 tahun atau lebih juga harus mendiskusikan kebutuhan skrining HPV mereka dengan dokter.
Lebih lanjut pakar medis MD Anderson — Lois Ramondetta, M.D., professor dalam bidang Gynecologic Oncology and Reproductive Medicine, dan Erich Sturgis, M.D., professor dalam bidang Head and Neck Surgery and Epidemiology — menjelaskan lebih jauh tentang pentingnya vaksin HPV.
“Vaksin HPV mampu melindungi wanita dari jenis HPV berisiko tinggi yang dapat menyebabkan kanker,” kata Ramondetta. “Anak laki-laki dan perempuan usia 11 hingga 12 tahun sebaiknya menerima vaksin ini. Pada usia tersebut, sistem kekebalan tubuh berada pada kondisi terbaik untuk merespons vaksin.”
Vaksin HPV dapat diberikan kepada perempuan maupun laki-laki mulai dari usia 9 hingga 45 tahun.
“Ini adalah vaksin kesehatan untuk mencegah kanker. Jadi, jangan menunggu sampai terlambat,” kata Ramondetta.
Sumber
Diadaptasi dari:
- MD Anderson Cancer Center. “HPV and cancer: 9 myths busted”. Diakses pada: 19 Mei 2024. Link: https://www.mdanderson.org/publications/focused-on-health/FOH-HPV-myths.h14-1589835.html
- Centers for Disease Control and Prevention. “Cervical Cancer Awareness”. Diakses pada: 21 Mei 2024. Link: https://www.cdc.gov/cancer/features/cervical-cancer.html